Assalamualaikum temen-temen:)
Perkenalkan namaku Hanifah Ningtyas Widodo kalau di kampus sering dipanggil Ipeh. Aku ini lahir di Tangerang, tapi tinggal di Sragen Hahaha, iyaa di Tangerang hanya numpang lahir. Saat ini aku kuliah di Politeknik Kemenkes Surakarta jurusan Okupasi Terapi. Kenapa sih aku memilih jurusan ini? Pada awalnya aku sendiri berfikir bahwa salah jurusan, tapi semakin kesini aku semakin yakin bahwa disinilah aku mulai menemukan jati diriku.Masih banyak yang tidak mengetahui apa itu Okupasi Terapi? Apa sih bedanya Okupasi Terapi dengan Fisioterapi? Jadi, disini aku akan sedikit membahas mengenai Okupasi Terapi, keseharian sebagai mahasiswa Okupasi Terapi, bagaimana cara masuk jurusan Okupasi Terapi, dan prospek kerja dari Okupasi Terapi.Okupasi Terapi itu sendiri adalah profesi kesehatan yang bertujuan meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan melalui aktivitas. Tujuan utama Okupasi Terapi adalah memungkinkan individu untuk berperan serta dalam aktivitas keseharian. Okupasi Terapi bekerja pada 3 area yaitu, ADL, Produktivitas, dan Leisure. Disini kita memperlajari berbagai bidang ilmu seperti: Anatomi Terapan, Fisiologi, Neurologi, Psikososial, Komunikasi Terapeutik , dan masih banyak lagi. Eittss, tidak hanya pelajaran tentang IPA loh, disini kita juga belajar hitung-hitungan dan Teknologi Informatika. Jadi yang menghidari hitung-hitungan coba berfikir ulang masuk disini. Bisa dilihat dari beberapa mata kuliahnya, Okupasi Terapi bukan hanya mendalami mengenai berbagai masalah fisik, tapi mengenai kesehatan jiwa dan berbagai kondisi pada anak. Tak disangka tak diduga, kuliah di Okupasi Terapi lebih banyak belajar hafalan. Namun kuliah di Poltekkes Surakarta sangat menyenangkan karna pembelajarannya seimbang antara teori dan praktik sehingga akan lebih memudahkan dalam mengingat. Contohnya dalam mata kuliah tertentu kita diberi tugas untuk langsung memberikan terapi pada pasien dengan mengobservasi kemudian menganalisis aktivitas pasien serta memberikan tujuan terapi untuk mencapai kemandirian. Dalam pengerjaan tugas tersebut kita harus melihat pasien melakukan aktivitas sehari-hari, fungsi tubuh bagian mana yang terganggu dan yang masih bisa dipertahankan atau ditingkatkan. Meskipun jurnal yang harus kita pelajari semuanya berbahasa inggris, itu tidak mematahkan semangat untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan oleh dosen. Karena teknologi yang semakin canggih, maka jurnal-jurnal bahasa inggris bukan suatu alasan untuk tidak mempelajarinya.
Visit pasien
Selain tugas mandiri diluar mata kuliah yang harus kita kerjakan, dalam perkuliahan kita juga terdapat praktik yang menuntut kita untuk menghafal teori-teori mengenai cara pemeriksaan. Kita akan diberikan ujian praktik untuk mengukur seberapa tingkat pemahaman kita dalam melakukan pemeriksaan dengan simulasi berpasangan yang teman sebagai pasien.Selain itu, harus kalian tau bahwa jurusan Okupasi Terapi di Indonesia hanya terdapat di Politeknik Kemenkes Surakarta dan Universitas Indonesia (Jakarta). Namun di UI hanya ada Diploma III, sedangkan di Poltekkes Surakarta ada Diploma IV dan Diploma III. Eitss, jangan khawatir buat kalian yang lulusan SMA jurusan IPS ataupun SMK. Karena jurusan Okupasi Terapi menerima siswa dari jurusan manapun. Untuk bisa masuk Politeknik Kemenkes Surakarta khususnya jurusan Okupasi Terapi dapat melalui 2 jalur yaitu, jalur PMDP (nilai rapot) dan jalur uji tulis. Kebetulan saya masuk jurusan Okupasi Terapi melalui uji tulis. Keuntungannya saya mendapatkan pengalaman yang banyak sekali, mulai dari mengikuti try out yang diadakan oleh BEM Poltekkes Surakarta hingga uji tulis, disini saya juga mempunyai banyak teman seperjuangan dari berbagai jurusan di Poltekkes Surakarta. Untuk soal-soal uji tulis tidak jauh berbeda dengan SBMPTN, hanya saja disini kita hanya tes Matematika, Bahasa Indonesia, IPA, dan Bahasa Inggris. Setelah lulus tes uji tulis, kita melakukan tahap selanjutnya yaitu tes kesehatan. Tes kesehatan ini akan diukur tinggi badan dan berat badan, tes buta warna, tes minus mata, tes urin. Namun, untuk tes tinggi badan tidak mempengaruhi karna saya sendiri hanya 145 dapat diterima di jurusan Okupasi Terapi.Kuliah di Poltekkes Surakarta yang notabennya PTN dibawah naungan kementerian kesehatan benar-benar suatu hal yang sama sekali tidak pernah terlintas di fikiranku. Namun, aku sudah menjalani ini hampir 2 tahun. Dan untuk jurusan Okupasi Terapi pada setiap semester genap pasti akan ada praktik klinik. Praktik klinik? Apa lagi itu hmmm. Jadi Praktik Klinik itu kita akan ditempatkan disuatu Rumah Sakit/ Klinik yang sudah terdapat area Okupasi Terapinya. Setiap semester memiliki rentang waktu dan area yang berbeda beda. Area Okupasi Terapi adalah Pediatri (Anak-anak), Fisik Dewasa (seperti gangguan muskuloskeletal), dan Psikososial (Gangguang Jiwa). Pertama kali aku praktik klinik pada semester 2. Aku bersama 2 temanku sekelompok ditempatkan di RSJD Dr. RM. Soedjarwadi Klaten di area fisik dewasa. Awalnya aku dan temanku bingung, harus ngapain disini? Ternyata mengasyikan sekali praktik klinik. Pembimbing yang baik dan sabar mengajari kita. Disini kita mendapatkan banyak pengalaman lebih daripada di kampus. Untuk Praktik Klinik Pemula kita mendapatkan 2 minggu lamanya. Kita mengobservasi pasien langsung setiap harinya. Kebanyakan pasien disini yaitu Stroke, kita juga diberi kesempatan untuk memberikan terapi dengan pengawasan pembimbing.
Okupasi Terapi Vs Fisioterapi?
Mungkin banyak yang masih bertanya-tanya. Apa sih bedanya Okupasi Terapi dengan Fisioterapi? Jadi, menurut referensi yang pernah aku baca, Fisioterapi merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mengembangkan, memelihara, dan memulihkan gerak dan fungsi tubuh dengan penanganan secara menual, peningkatan gerak, peralatan fisik, elektroterapeutis, dan mekanis. Sedangkan Okupasi Terapi seperti yang sudah saya jelaskan diatas yaitu bentuk pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mengembalikan kemampuan fungsional (mandiri) yang mengalai gangguan fisik atau mental yang bersifat sementara atau menetap.
Prospek kerja Okupasi Terapi
Untuk prospek kerjanya Okupasi Terapi sendiri sudah tidak perlu diragukan lagi. Lulusan Program Studi Okupasi Terapi memiliki peluang besar untuk berkarir di rumah sakit swasta maupun pemerintah, sekolah, klinik dan praktik dokter spesialis. Lulusan Okupasi Terapi juga berpeluang untuk bekerja di rumah sakit luar negeri. Lulusan Okupasi Terapi yang masih sangat sedikit jumlahnya membuat lulusannya paling dicari dan ditawarkan dengan penghasilan yang cukup tinggi.
Productivity
Praktik klinik 1 (pemula)